Paint Ball, Simulasi Tempur Pemicu Adrenalin



Minggu (28/3) pagi itu cuaca di atas kawasan Sindang reret 2, Cikole, Lembang, Kab Bandung amat cerah pagi ini. Mas Vito Ngajakin main Paintball. kita ber empat Adit, Gue, mba Ica, Mas Vito.

Aktivitas kami Minggu pagi itu di awali dengan olahraga extrem Sindang Reret. Sarana yang dikelola oleh Kataji Out Bond ini memiliki berbagai wahana olahraga extrem seperti : Paint ball, hi- rope, flying fox, go kart, dan lain sebagainya.

Pukul 11.00 WIB, setelah makan siang permainan simulasi tempur paint ball dimulai. Berhubung jumlah kita hanya ber 4 , sehingga kami hanya dua lawan dua. Setelah kami ber empat menggunakan seragam loreng, wasit kemudian meminta masing-masing komandan untuk ber “hom pim pah” guna menentukan dua tim mana yang akan berhadapan lebih dulu. Dua tim (Berperan sebagai teroris dan anti teroris) yang terpilih kemudian mendapatkan penjelasan dari wasit mengenai aturan permainan dan perlengkapan yang mesti digunakan : Goggle/masker, body protector, dan senjata tippman gun dengan peluru cat sebanyak 20 butir. Game simulasi perang ini dipimpin oleh 3 orang wasit : 1 wasit untuk mengendalikan permainan dan 1 wasit untuk masing-masing tim.


Setelah masing-masing melengkapi dirinya, wasit lalu meminta kami untuk memasuki arena simulasi perang berupa hutan buatan. Masing-masing kubu kemudian diberi waktu sejenak untuk menyusun strategi, lalu perang pun dimulai. Adit dan mas Vito sibuk bersembunyi, mengendap-ngendap membidik Gue dan Mba Ica. Sambil sesekali merayap dan bersembunyi di balik seng, tong, ataupun masuk ke bunker, mata juga sibuk melirik ke kanan dan ke kiri, sambil jari telunjuk siap menembak lawan. Begitu yang Gue rasakan. Ternyata susah juga mencari lawan memakai google masker. Pasalnya lensa masker yang mudah berembun karena hembusan nafas kita. Ketika pandangan ini mulai menangkap gerakan lawan berpakaian loreng memakai body protektor hitam, sontak saja jari ini menekan picu. Dor ! Dor ! Dor ! Dor ! Entah berapa kali saya memuntahkan peluru cat ke sasaran. Salah seorang wasit kemudian berteriak : “Hit ! Hit ! Hit !,” katanya. ternyata Mas Vito terkena tembakan Gue tepat di kepala, kemudian mas Vito berdiri seraya mengacungkan senjatanya ke atas sebagai tanda dia terkena. Ia pun kemudian meninggalkan arena pertempuran.


Puihh, lega juga bisa melumpuhkan seorang lawan. Kian semangat saja untuk memburu lawan lainnya. Sasaran Gue selanjutnya kali ini Gue lihat sedang bersembunyi dalam sebuah bangunan yang desainnya mirip tempat prajurit menempatkan senjata otomatis yang kerap Gue lihat dalam film-film perang semacam Band Of Brother, atau Enemy of The Gate. Sambil merayap Gue menuju lokasi tersebut. Tampak sekelebat bayangan seseorang sedang membelakangi Gue mencari lawan ke arah lain. Gue pun merangsek semakin maju ke arah lawan. Gue lalu masuk ke dalam bunker yang berada tak jauh dari hadapan, niatnya untuk memudahkan mencari lawan yang lain. Benar saja dugaan saya karena setelah itu bisa melihat petempur kubu lawan di arah pukul 9. Dor ! Dor ! Dor ! senjata yang saya pegang memuntahkan peluru cat lagi. Terlampau percaya diri justru membuat Gue kurang hati-hati. Tanpa saya sadari, Kali ini giliran Gue kena tembak. Sebuah peluru cat dengan diameter sekitar 6 milimeter berhasil mengenai punggung gue. lalu Gue loncat ke dalam bungker tapi alangkah kaget nya sebuah peluru bersarang tepat di muka dan yang menembak adalah Mba Ica yang menyangka kalo gue musuh. dam.. rasa pelurunya asem banget. terpaksa Gue pun mengangkat senjata sebagai tanda menyerah.


Kendati sangat melelahkan karena kita harus berlari, merayap dan terkadang meloncat, namun paint ball benar-benar game olahraga yang mengasyikan dan membuat ketagihan. Saya tidak kapok bermain simulasi tempur ini. Olah raga ini tak hanya menuntut kesiapan fisik, namun juga konsentrasi. Sedikit saja kita lengah maka akan menjadi sasaran empuk. Paint ball juga mampu memicu adrenalin. Rasa takut akan mulai kita rasakan sejak memasuki arena pertempuran. Ada rasa takut ditembak duluan oleh kubu lawan. Ditambah lagi rasa sakit tertembak peluru cat yang terus menghantui. Benar-benar olah raga yang lengkap.

Paint ball sendiri konon berasal dari Amerika dan dianggap sebagai olahraga extreme yang sangat populer dan telah dimainkan di hampir 100 negara di dunia. Mengikut sejarah, sebenarnya olahraga paintball bermula sejak dua dekade lalu di Amerika Serikat yang ketika itu dikenali sebagai National Survival Games (NSG). Demikian tulis Tea/Yuga dan Agus yang dimuat harian Waspada. Medan. Menurut National Sporting Goods Association (NSGA) dan National Profesional Paintball League (NPPL), paintball kini menduduki tempat ketiga olahraga extreme paling populer di Eropa dan Amerika Serikat.

Apakah Anda berminat mencobanya ? Dor ! Dor ! Dor !

0 komentar:

Join Crypto